Komunikasi Antar Budaya



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Komunikasi merupakan sebuah proses dimana sebuah interaksi antara komunikan dan komunikator yang melakukan pertukaran pesan didalamnya yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung, komunikasi sendiri bisa dikatakan merupakan hal yang paling krusial dalam kehidupan ini. Sebuah interaksi sosial bisa tidak berarti apa-apa jika komunikasi didalamnya tidak berjalan pada semestinya, begitu juga dalam dunia professional atau dunia kerja, komunikasi merupakan hal yang penting dalam memberikan instruksi dari pemimpin kebawahan atau sebaliknya.
            Budaya yang bahasa Inggris culture atau dari bahasa Latin colere yang berarti merawat, memelihara dan menjaga. Pada abad pertengahan kata budaya belum digunakan, baru pada abad ke 17 kata latin cultura dipergunakan dalam hubungan dengan alam dan pengembangan kemampuan spiritual. Budaya merujuk pada segala yang diciptakan oleh manusia, maksud dan tujuan budaya adalah untuk kesempurnaa manusia.
            Secara umum komunikasi antarbudaya adalah “Proses saling berbagai informasi, pengetahuan, perasaan dan pengalaman yang dilakukan oleh manusia dari berbagai budaya. Setiap budaya memiliki nilai-nilai dan sikap-sikap yang dikomunikasikan, sepertinya cara orang Jepang yang yang membungkukan badan satu sama lain, berbeda dengan gaya penyambutan oleh bangsa lainnya didunia. Sehingga setiap orang harus dapat memahami secara lengkap semua tatanan struktur dan proses komunikasi, misalnya dalam komunikasi Etnik dari beberapa kelompok budaya yang berbeda sehingga dapat disampaikan dan diterima pesan komunikasi secara benar.
            Komunikasi antar budaya terjadi saat faktor keanggotaan suatu kelompok budaya mempengaruhi proses komunikasinya, terlepas disadari atau tidak. Perbedaan mendasar yaitu bila dua orang berkomunikasi secara antarpribadi dan salah satu anggota komunikasi beradapatasi menggunakan satu budaya secara bersama.
            Pentingnya mempelajari komunikasi antarbudaya disebabkan perkembangan interaksi masyarakat baik Indonesia maupun dunia dengan seluruh manusia diberbagai belahan bumi ini.  Kehidupan kini semakin mengglobalisasi akibat tingginya ketergantungan dalam hubungan perekonomian, politik,  dan budaya. Terciptalah apa yang disebut dengan desa dunia dimana kesempatan untuk mempelajari beragam budaya semakin besar.
            Hambatan- Hambatan dalam Komunikasi Antarbudaya terjadi karena alasan yang bermacam-macam karena komunikasi mencakup pihak-pihak yang berperan sebagai pengirim dan penerima secara berganti-ganti maka hambatan-hambatan tersebut dapat terjadi dari semua pihak






BAB II
PEMBAHASAN
KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

Komunikasi antar budaya didefinisikan sebagai proses pertukaran simbolik dimana individu-individu dari setidaknya dua budaya yang berbeda menegosiasikan makna bersama dalam situasi interaktif.
Komunikasi antar budaya sangat penting untuk mengatasi hambatan komunikasi yang seringkali terjadi. Adanya perbedaan suku bangsa, budaya, adat istiadat, agama, dll sering mengakibatkan komunikasi yang gagal diantara manusia. Perkembangan zaman yang pesat dan mobilitas yang tinggi membuat komunikasi antar budaya sangatlah penting.
Dari asal katanya sendiri, kata “budaya” berasal dari bahasa sansekerta buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata  buddhi, yang berarti “budi” atau “kaal”. Kebudayaan itu sendiri diartikan sebagai “ hal-hal yang berkaitan dengan budi atau akal”. Istilah  culture, yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan, berasal dari kata “colere” yang artinya adalah “mengolah atau mengerjakan”, yaitu dimaksudkan kepada keahlian mengolah dan mengerjakan tanah atau bertani. Kata  colere yang kemudian berubah menjadi  ulture diartikan sebagai “segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam” (Soekanto, 1996:188).
Komunikasi sendiri merupakan suatu mekanisme untuk mensosialisasikan norma-norma budaya masyarakat, baik secara horizontal, dari suatu masyarakat kepada masyarakat lainnya, ataupun secara vertikal dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Komunikasi bisa disampaikan dalam bentuk verbal maupun non verbal.
Beberapa karakteristik kebudayaan menurut Ruben (1984 : 302-312) yaitu kebudayaan adalah kompleks dan banyak segi, kebudayaan tidak dapat dilihat dan berubah sejalan dengan waktu. Artinya kebudayaan itu tidak hanya terbentuk dari satu segi tetapi dari banyak segi. Dan semakin kedepan, kebudayaan di masing-masing daerah akan semakin berkembang.
Komunikasi dan kebudayaan memiliki hubungan timbal balik dan tak terpisahkan. Suatu kebiasaan seseorang atau sekelompok orang akan mempengaruhi cara berkomunikasi. Sebagai contoh di negara Indonesia sendiri banyak sekali cara berkomunikasi yang berbeda-beda. Baik bahasa yang berbeda, intonasi yang berbeda, dan lain sebagainya.
Seringkali kesalahpahaman komunikasi antar budaya dapat menimbulkan resiko yang fatal. Bisa mengakibatkan orang lain tersinggung, pertengkaran dan lebih parah lagi konflik antar budaya, suku, agama, ras, dan lain sebagainya.

A.    Batasan dan peranan manusia antar budaya

            Menurut Gudykunst dan Kim, Manusia antar budaya adalah orang yang telah mencapai tingkat dalam proses antar budaya yang kognisi,  afeksi dan perilakunya tidak terbatas, tetapi terus berkembang melewati parameter-parameter psikologi suatu budaya.
            Peranan manusia antarbudaya dewasa ini untuk mengurangi kesalahpahaman antara orang-orang yang berbeda budaya.
1.      Pendidikan Manusia Antar Budaya antara lain :
Pendidikan manusia antar budaya antara lain :
  1. Usaha untuk menanggulangi konflik antar budaya adalah dengan pendidikan manusianya.
  2. Melalui pendidikan dapat menciptaakan generasi-generasi baru yang tidak terkukung oleh perspektif nasional, rasial, etnik, dan teritorial.
  3. Pendidikan bisa formal atau nonformal berupa pelajaran bahasa asing, studi etnik, komunikasi antar budaya adalah bidang-bidang studi yang cukup penting diajarkan di sekolah dan perguruan tinggi.
  4. Pertukaran siswa, mahasiswa, ilmuwan, artis dan olah raga antar bangsa.
  5. Media masa sebagai sarana untuk memasyarakatkan nilai universal.

  1. Konflik Antar Bangsa
            Konflik dan peperangan antar disebabkan karena para pemimpin bangsa yang satu tidak memahami dan menghargai budaya bangsa lain. Selain itu Konflik yang terjadi dikarenakan sifat entrosentris dan stereotip terhadap bangsa lain misalnya Hitler.

  1. Kesalahpahaman antar budaya
            Kesalahpahaman yang terjadi antara orang indonesia dengan orang Amerika seperti, orang barat sangat risi dan tidak sopan apabila kita menanyakan Berapa usia kamu?, Apakah anda sudah menikah?, Berapa anak anda??... Begitu pula orang Indonesia tersinggung apabila anak-anak barat memanggil nama depan kita tanpa sebutan Bapak. karena batasan Usia yang jauh. Kesalahpahaman antara bangsa lazimnya dikarenakan stereotip antarbangsa tanpa disadari.
B.     Hambatan Komunikasi Antar Budaya
            Komunikasi antarbudaya dapat efektif jika aspek pengetahuan, keterampilan dan motivasi dipenuhi. Jika syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi maka akan timbul hambatan-hambatan dalam komunikasi.. Hambatan komunikasi dalam komunikasi antarbudaya mempunyai bentuk seperti sebuah gunung es yang terbenam didalam air. Dimana hambatan komunikasi yang ada terbagi dua menjadi yang diatas air (above waterline) dan dibawah air (below waterline). 
            Faktor-faktor hambatan komunikasi antarbudaya yang berada dibawah air (below waterline) adalah faktor-faktor yang membentuk perilaku atau sikap seseorang, hambatan semacam ini cukup sulit untuk dilihat atau diperhatikan. Jenis-jenis hambatan semacam ini adalah persepsi, norma, stereotip, filosofi bisnis, aturan, jaringan, nilai dan grup cabang.Komunikasi antar budaya banyak sekali hambatan diantaranya adalah :
  1. Fisik (Physical), yaitu Hambatan komunikasi yang berasal dari hambatan waktu, lingkungan, kebutuhan diri, dan juga media fisik.
  2. Budaya (Cultural), yaitu hambatan yang berasal dari etnik yang berbeda, agama, dan juga perbedaan sosial yang ada antara budaya yang satu dengan yang lainnya.
  3. Persepsi (Perceptual) yaitu jenis hambatan yang muncul dikarenakan setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda mengenai suatu hal. Sehingga untuk mengartikan sesuatu setiap budaya akan mempunyai pemikiran yang berbeda-beda.
  4. Motivasi (Motivational), yaitu hambatan semacam ini berkaitan dengan tingkat motivasi dari pendengar, maksudnya adalah apakah pendengar yang menerima pesan ingin menerima pesan tersebut atau apakah pendengar tersebut sedang malas dan tidak punya motivasi sehingga dapat menjadi hambatan komunikasi.
  5. Pengalaman (Experiantial) adalah jenis hambatan yang terjadi karena setiap individu tidak memiliki pengalaman hidup yang sama sehingga setiap individu mempunyai persepsi dan juga konsep yang berbeda-beda dalam melihat sesuatu.
  6. Emosi (Emotional), yaitu hambatan yang berkaitan dengan emosi atau perasaan pribadi dari pendengar. Apabila emosi pendengar sedang buruk maka hambatan komunikasi yang terjadi akan semakin besar dan sulit untuk dilalui.
  7.  Bahasa (Linguistic)yaitu hambatan komunikasi yang terjadi apabila pengirim pesan (sender)dan penerima pesan (receiver) menggunakan bahasa yang berbeda atau penggunaan kata-kata yang tidak dimengerti oleh penerima pesan.
  8.  Nonverbal adalah hambatan komunikasi yang tidak berbentuk kata-kata tetapi dapat menjadi hambatan komunikasi. Contohnya adalah wajah marah yang dibuat oleh penerima pesan (receiver) ketika pengirim pesan (sender) melakukan komunikasi. Wajah marah yang dibuat tersebut dapat menjadi penghambat komunikasi karena mungkin saja pengirim pesan akan merasa tidak maksimal atau takut untuk mengirimkan pesan kepada penerima pesan.
  9. Kompetisi (Competition) yaitu Hambatan muncul apabila penerima pesan sedang melakukan kegiatan lain sambil mendengarkan. Contohnya adalah menerima telepon selular sambil menyetir, karena melakukan 2 (dua) kegiatan sekaligus maka penerima pesan tidak akan mendengarkan pesan yang disampaikan melalui telepon selularnya secara maksimal.
C.    Solusi Menghindari Hambatan Komunikasi Antar Budaya
  1. Sadarilah keberbedaan antar orang yang berbeda budaya
  2. Sadarilah bahwa perbedaan itu selalu ada maka jangan bersikap stereotip, selalu menggenaralisasi, berasumsi bahwa perbedaan budaya itu tidak penting
  3. Ingatlah bahwa makna ada pada kata orang bukan pada kata
  4. Ingatlah akan adat kebiasaan budaya yang berlaku
  5. Hindarilah kejutan budaya dengan mempelajari sebanyak mungkin kultur yang akan dimasuki
  6. Manfaatkanlah prinsip-prinsip interaksi antar pribadi yang efektif dengan memperhatikan hal-hal berikut yaitu : Keterbukaan, Empati, Sikap mendukung, Sikap positif, Kesetaraan, Percaya Diri, Hindari sikap sombong, Manajemen interaksi, Ekspresi, dan Berorientasi pada pihak lain















BAB II
PENUTUP

A.    Kesimpulan
  1. Komunikasi antar budaya sangat penting untuk mengatasi hambatan komunikasi yang seringkali terjadi. Adanya perbedaan suku bangsa, budaya, adat istiadat, agama, dll sering mengakibatkan komunikasi yang gagal diantara manusia. Perkembangan zaman yang pesat dan mobilitas yang tinggi membuat komunikasi antar budaya sangatlah penting.
  2. Hambatan-hambatan komunikasi antar budaya adalah :  Fisik (Physical), Budaya (Cultural), Persepsi (Perceptual), Motivasi (Motivational), Pengalaman (Experiantial), Emosi (Emotional), Bahasa (Linguistic), Nonverbal, dan Kompetisi (Competition).

0 Response to "Komunikasi Antar Budaya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel